Menatap bintang-bintang yang mulai terlihat jelas setelah
matahari tenggelam. Deru mobil dari kejahuan sesekali terdengar. Lalu hening ,
digantikan oleh bunyi jangkrik yang menghinggapi malam. Kebiasaan niki dan nata
menunggu matahari tenggelam sambil mengobrol dan mengerjakan tugas PR
mereka. Tiba-tiba niki bertanya kepada
diri sendiri “ besok ada kejadian apa ya disekolah ?” nata melihat niki dengan
heran. “ emangnya kamu mau ada kejadian apa besok ?” niki tersenyum sendiri
sambil menutup mata.
Jam menunjukkan angka 6 lebih 15 menit , niki buru-buru
berangkat sekolah dan berpamitan dengan mamanya .
“ ma , niki berangkat dulu .”
Niki melempar tas ranselnya hingga tersampit dipunggung dan
berdiri dibelakang sepeda. Tangan niki berpegangan erat dipundak nata yang
sudah menunggu lama. Niki mengkomando dengan suara lantang. “ jalan , bos !”
Nata yang sudah menunggu lama didepan rumah niki menggerutu
dengan kesal.”udah telat , masih aja anggap aku supir.”
“ Cuma telat sebentar gk lama , ayo cepat !” seru niki.
Sampai disekolah semua siswa-siswi heboh dengan berita bahwa
disekolah mereka SMA harapan ada murid
baru anak model terkenal di amerika vidia rossa. Niki penggemar berat vidia
rossa dia mempunyai poster ditempelkan didinding kamarnya.
“ niki itu dia anaknya.” Teman sekelasnya menyeru.
Semua siswa melihat kedatangnya dan anak baru itu berjalan
menuju ruang BP dengan seragam lamanya kotak-kotak berwarna merah. Namanya anna
dia keturunan indonesia-amerika. Anna mempercepat langkahnya dan masuk diruang
BP. Siswa siswi melihat anna seperti
anak yang fashion.nya kelas atas. Vanya dan teman-teman ingin mengajak anna
masuk digeng mereka yang ellite.
“ anna , ini seragam kamu.”
Besok hari-harinya dimulai , sekarang dia setengah membolos
karena mengurus administrasi sekolah.
“ bu boleh minta obat?” anna bertanya sopan kepada perempuan
tata usaha . “kepala saya pusing?”
“ oh , minta di uks saja. Lorong kedua belok kiri.”
“ terima kasih.” Anna keluar mencari ruang uks. Ruang uks
kosong , dia tidak tahu apa yang harus
dilakukan. Anna memilih untuk menunggu sambil bersandar dikursi. Pintu terbuka
hingga mengagetkan anna yang terpejam
matanya. Dia melihat seorang cowok dengan ipod hitam dengan volume keras. Tanpa
berkata apa-apa dia langsung meloncat ditempat tidur. Anna diam saja , berharap
petugas uks cepat datang,
Tak lama kemudian , suara cowok itu terdengar lantang . “
sakit apa ?”
Anna tidak yakin cowok itu berbicara dengannya , dilihatnya
hanya mereka berdua. Anna memberanikan diri menjawab. “
pusing.”
Cowok itu menyibakkan tirai yang menutupi tempat tidurnya
dan melihat anna. “ pasti kamu lebih butuh tempat tidur ini daripada aku. “ dia
langsung bangkit dari tempat tidurnya dan menyuruh anna untuk tidur disana.
Anna berbaring ditempat tidur.
“ kamu sakit apa ?”
“ penyakit malas , lagi pula cuma tempat untuk tidur siang
yang nyaman.” Anna tertawa kecil mendengar jawaban cowok rambut terjuntai
berantakan.
“ Nataaa.”
Pintu UKS terbuka sehingga membuat kaget nata dan anna. Dengan napas terengga niki
mengajak nata untuk pulang. Langkahnya terhenti ketika melihat cewek berbaring
di tempat tidurnya. Niki mengenalinya (
anak vidia rossa ) yang tadi pagi tiba sebagai anak baru.
Didepan kelas anna melihat nata. Dia sedang bercanda bersama
temannya seorang gadis berambut poni
yang kemarin membuka pintuuks dan pulang bersama nata. Bel pertama sudah
berbunyi , cewek yang tadi berdiri disamping nata justru duduk sebangku dengan
anna. Niki melihat anna dan bertanya “ apakah kamu anaknya vidia rossa ?” anna
hanya tersenyum dengan pertanyaan yang diajukan niki.
“ aku alysa panggil saja niki , salam kenal.”
“ anna , salam kenal balik.”
Nata menggeleng-geleng ringan. “hati-hati sama niki dia
penggemar berat vidia rossa.” Yang diledek memukul lengan nata dengan lembut ,
lalu mencubitnya. Anna merasakan kedekatan diantara mereka berdua , mungkin
teman baik atau pacar ?
“ niki sahabat aku dari kecil , rumahnya berdekatan sama
aku.” Anna mengangguk mengerti.
Anna tidak berharap banyak dengan persahabatan ini , dia
tidak terbiasa mempunyai sahabat dari dulu.
“ anna “
Seruan itu membuatnya kaget. Niki sedang melambai-lambaikan
tangan kearah dia sambil membawa bola dengantujuan mengajak anna main bola.
“ main yuk!”
Anna tersenyum , entah mengapa anna merasa gembira dekat
dengan niki dan nata. Padahal mereka belum saling mengenal dengan baik. Mereka
berdua tidak penah mengganggapnya selebritas bersikap apa adanya tanpa
pretense.
Nata menatap sepedanya yang kempes dengan kecewa. Sepeda itu
tadi pagi terparkir rapi di bagian belakang sekolah , tapi sekarang roda depa
telah rusak tak berbentuk.
“ ini kena paku kayaknya. “ komentar niki.
“ kita pulang jalan kaki aja
nik.” Jawan nata dengan kecewa melihat sepedanya. Anna melihat nata dan
niki dan bermaksud menawarkan.
“ aku antar yuk.”
“ beneran ?” niki dengan ceria menjawab.
“ iya , sekalian mampir ke rumahku , kalau kalian mau ?”
Niki bersorak gembira dan nata menyikutnya sambil tersenyum
. “ niki kayak kejatuhan durian runtuh.”
“ yuk jalan.” Anna sambil menggandeng tangan nata dan niki.
Semenjak pindah rumah di sini , anna beum pernah kedatangan tamu. Rumah ini
sering kosong sedikitnya penghuni , dia tinggal bersama tantenya dan pembantu.
“ boleh lihat kamar kamu ?” . anna mengajak mereka berdua
masuk ke kamar dia.
“besar sekali kamar kamu ? tidak seperti kamar aku sempit.”
Niki kagum akan kamar yang dimiliki anna.
Tapi rumahnya sepi ketika mamanya yang jarang pulang sibuk
dengan pekerjaannya diluar negeri. Tanpa disadari niki dan nata terdiam
sehingga anna tertawa kecil. “ kok kalian diam sih ?”
Tanpa diduga niki mendekat dan memeluk erat anna. Dengan
sungguh-sungguh niki berkata , “ kalau kamu kesepian , masih ada aku dan nata ,
kamu tidak sendirian kok.”
“iya gk usah sungkan-sungkan ,” tambah nata. Anna mengangguk
dengan haru , tidak menyangka mereka akan bereaksi begitu. “ thanks ya.”
Untuk pertama kalinya anna merasakan kehangatan di rumah ini
, kali ini yang menggema juga bukan sepi tapi tawa mereka bertiga.
Anna senang dia tidak pernah mempunyai sahabat seperti nata
dan niki , tidak seperti teman-teman anna di luar sana sebelum dia pindah di
Jakarta. Kita bisa menemukan hal-hal baru di tempat baru yang belum kita temui
sebelumnya. Dan bisa mendapatkan ilmu baru , suasana baru yang belum kita rasakan.